1 Tinggalkan coretan Anda

TEKNIK MENDENGARKAN YANG EFEKTIF

Menjadi pendengar yang efektif

Dalam proses komunikasi itu, di satu pihak menjadi pembicara dan pihak lainnya menjadi pendengar. Menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah dan ada beberapa tekniknya.

        Menurut sejumlah peneliti, 75% dari seluruh waktu hidup manusia adahal digunakan untuk berkomunikasi. Apabila kita memperhatikan orang-orang di suatu organisasi atau tempat kerja setiap harinya, yaitu memberikan instruksi, motivasi karyawan, presentasi, menulis surat, menjawab telepon, menegur bawahan, rapat, dan lain sebagainya.

               Berikut ini beberapa prinsip dasar yang dapat dijadikan sebagai panduanpada saat kita mendengarkan seseorang berbicara.

1. Kita tidak dapat mendengarkan dan berbicara secara bersamaan
    Hal ini merupakan prinsip dasar dari mendengarkan efektif.
    Seseorang cenderung menambahkan ide pada saat orang sedang berbicara. hal ini akan menjadi persoalan besar apabila lawan bicara belum selesai bicara, sehingga ia merasa terganggu. Pihak pendengarpun akan kehilangan konsentrasi.

2. Mencoba memahami pokok pikiran atau ide utama pambicara
    Seorang pendengar yang baik akan selalu mencoba untuk memahami intisari dari suatu pembicaraan. Oleh karena itu, ketika kita berkomunikasiusahakan mencari atau pahami inti dari pembicaraan tersebut.

3. Hindari gangguan dari lingkungan sekitar
    Pendengar yang baik akan selalu memfokuskan diri pada pembicaraan. Oleh karena itu penting sekali untuk memperhatikan lingkungan sekitar kita dan usahakan sekondusif mungkin.

4. Mencoba untuk mengendalikan emosi
    Pendengar yang baik akan mencoba untuk mengenyampingkan perasaan atau emosinya. Sehingga ia dapat menerima pesan dari pembicara dengan jernih.

5. Membuat catatan jelas dan singkat
 Buatlah catatan-catatan kecil yang sikiranya penting tanpa mengurangi konsentrasi pada saat sedang mendengarkan. Perlu diketahui bahwa kita tidak dapat mengerjakan dua tugas sekaligus tanpa mengurangi keefektifan salah satu tugas diantaranya

6. Mencoba untuk bersikap empati
 Pendengar yang baik akan selalu berusaha untuk menghargai posisi pembicara, sehingga kita mendengarkan penuh dan tidak mendengatkan apa yang ingin kita dengar saja. Berilah sikap empati seperti fokus perhatian dan memberi senyuman baik pada lawan bicara saat berkomunikasi.

7. Coba untuk memahami prinsip-prinsip komunikasi non-verbal
 Tataplah lawan bicara dengan penuh empati dan perhatikan bahasa tubuh mereka. Kadang sering terjadi pemahaman terhadap suatu pesan lebih mudah dengan cara memperhatikan raut muka atau gerakan tubuk si pembicara. Sebagai pendengar yang baik, kita juga perlu memperhatikan bahasa tubuh yang kita tampilkan saat mendengarkan, seperti posisi duduk, raut muka, anggukan kepala, dan lain sebagainya

8. Mendengarkan yang selektif
 Sering kali dalam suatu proses komunikasi, pembicara menyampaikan pesan atau informasi yang sangat penting. Kadang-kadang pesan atau informasi tersebut tersembunyi di dalam konteks pembicaraan. Sebagai pendengar yang baik, kita diharapkan bisa memilah-milah pesan ataupun informasi tersebut yang sesuai dengan kebutuhan pendengar saja

9. Bertanya pada tempatnya
 Sebagai pendengar yang baik, kita wajib menunda pertanyaan yang ingin di utarakan saat pembicara belum selesai menyampaikan pesan atau informasinya. Usahakan bertanya pada saat pembicara selesai bertanya, dan usahakan pertanyaan anda itu penting dan dapat mendorong si pembicara untuk memperjelas apa yang kurang anda ketahui.

10. Memberikan umpan balik
Memberi umpan balik tentunya sudah menjadi kewajiban si lawan bicara. Memberi umpan balik kepada pembicara dengan harapan sejauh mana kita menangkap materi dari semua pembicaraan si pembicara.
Dengan memahami prinsip-prinsip diatas kita diharapkan dapat menjadi pendengar yang baik, sehingga memperlancar proses komunikasi

1 Responses:

Nanda Fahrunnisa Says:

Minta regulasi nya dong min..
Sumbernya dari mana.